ROTASI TANAMAN
Halo Sobat Cerdas! Pernah ga sih kalian melihat lahan yang luas yang ditanami 1 jenis tanaman saja? Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja atau kedelai saja. Tahu ga sih, sistem tanam seperti itu ternyata memiliki dampak yang kurang baik loh! Apa saja? Yuk kita simak bersama!
Sistem tanam tersebut dinamakan sistem pertanaman tunggal atau monokultur, Beberapa petani di Indonesia masih menerapkan monokultur. Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis atau dari famili yang sama sepanjang tahun. Dampak dari sistem monokultur ini adalah ledakan populasi hama yang menyerang tanaman pertanian sepanjang tahun, berukurangnya kesuburan tanah akibat pengerasan struktur permukaan tanah, hilangnya vegetasi organisme yang bersimbiosis dengan tanaman dan kemampuan serapan air (infiltrasi) oleh tanah. Ya terus bagaimana dong? Jangan khawatir! Salah satu cara mengatasi dampak-dampak tersebut adalah dengan menerapkan jenis pola tanaman rotasi tanaman. Apa itu rotasi tanaman?
Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman adalah penanaman dua jenis atau lebih secara bergiliran pada lahan penanaman yang sama dalam periode waktu tertentu. Jenis pola tanam ini memilii banyak manfaat. Pada beberapa sistem budidaya tanaman organik, rotasi tanaman sangat direkomendasikan. Beberapa manfaat rotasi tanaman adalah mampu mengurangi intensitas serangan hama atau penyakit, meningkatkan kesuburan tanah, serta mampu membentuk ekosistem mikro yang stabil. Disamping itu, beberapa jenis komoditas terutama jenis sayuran mampu memenuhi permintaan pasar yang diinginkan.
Contoh sederhana dari rotasi dua jenis tanaman yang dapat diterapkan adalah dengan membudidayakan leguminosa sebagai sumber pupuk nitrogen sebelum penanaman jagung. Hal ini dikarenakan tanaman kacang kacangan atau leguminose akarnya mempunyai bintil bintil berisi bakteri yang mampu menambat nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat diganti. Contoh lainnya yaitu dengan membudidayakan umbi-umbian sebelum penanaman jagung. Dengan cara tersebut sirkulasi kehidupan organisme tanah dapat berjalan dengan sangat baik dan tanah akan menjadi semakin subur dari tahun ke tahun. Lebih dari itu hama dan penyakit juga akan berkurang
Pola Rotasi Tanaman
Untuk urutan rotasi tanamnya adalah K-D-B-U (Kacang — Daun — Buah — Umbi). Mengapa dengan urutan sedemikian itu? Berikut penjelasan masing-masing karakter tanaman tersebut.
Kacang-Kacangan
Tanaman jenis kacang-kacangan atau legum memiiki keunggulan dari segi perakarannya yang mana mampu melakukan fiksasi unsur nitrogen dari alam bebas. Artinya akar tanaman kacang-kacangan jenis apapun mampu mengikat unsur nitrogen dengan akarnya. Unsur nitrogen merupakan salah satu unsur makro dengan porsi kebutuhan yang cukup besar pada setiap tanaman. Keberadaan unsur nitrogen dalam tanah akan menyuburkan tanah dan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman yang ditanam pada tanah yang kaya nitrogen tersebut.Untuk itulah para petani senantiasa mengetahui bahwa lahan bekas tanaman kacang akan subur bila ditanami tanaman apapun setelahnya.
Daun-Daunan atau Sayuran
Yang dimaksud adalah komoditas tanaman yang akan dipanen daunnya yang mana sebagian besar adalah sayuran seperti bayam, kangkung, cousin, kubis, sawi, dll. Pertumbuhan daun dan batang lebih identik dengan pertumbuhan vegetatif yang banyak memerlukan unsur nitrogen. Dengan menempatkan urutan tanaman sayuran (daun-daunan) setelah tanaman kacang-kacangan, tentu bagaikan gayung bersambut.Tanaman sayuran daun akan merespon cepat dengan menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Itulah alasan mengapa tanaman sayuran lebih bagus ditanam setelah tanaman kacang-kacangan.
Buah-Buahan
Tanaman buah memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dimana ketika memasuki fase generatif, maka ia tidak membutuhkan unsur nitrogen terlalu banyak.Pada saat berbunga tanaman buah lebih membutuhkan unsur phospat dan saat berbuah tanaman buah lebih banyak membutuhkan unsur kalium. Untuk itu tanaman buah seperti melon, semangka, timun dll lebih cocok ditanam setelah sayuran.
Umbi-Umbian
Tanaman umbi-umbian seperti ubi, singkong, kentang, bengkoang, talas dll adalah jenis tanaman yang paling rakus menyerap unsur hara. Tanah yang ditanami tanaman jenis umbi akan langsung mengalami penurunan kadar unsur hara secara signifikan sehingga kurang subur.Untuk itu tanaman jenis umbi-umbian sebaiknya ditanam pada urutan terakhir dan setelahnya ditanami kacang-kacangan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Contoh umbi yang bagus ditanam adalah ubi karena budidaya ubi jalar sangat mudah dilakukan.
Delighting Organic Buffs
Referensi
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/81853/PENTINGNYA-SISTEM-ROTASI-TANAMAN-DI-LAHAN-PERTANIAN/https://www.kompasiana.com/arianita0120/5a9ec734ab12ae390643e7e2/pentingnya-sistem-rotasi-tanaman-di-lahan-pertanian
https://ilmubudidaya.com/pola-rotasi-tanam-yang-benar
pertaniansehat.com
Thahir, S. M., Hadmadi. 1999. Tumpang Gilir. Jakarta: Yasaguna.
Comments
Post a Comment