#YANG MUDA YANG BERTANI: KIAT SUKSES UNTUNG BERLIPAT DARI BERTANI ORGANIK
Kementerian Pertanian terus mendorong petani muda berkarya maju, mandiri dan modern. Pasalnya mereka mampu mendongkrak perekonomian bangsa Indonesia. Salah satunya Kelompok Tani Milenial yang akan dibahas kali ini, Sobat.
Sofyan Adi Cahyono (25 Tahun) seorang warga Desa Sidomukti, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang merintis pertanian sayur organik di Lereng Gunung Merbabu. Pemuda ini merupakan seorang lulusan Fakultas Pertanian Universitas Satya Wacana Salatiga. Dalam menjalankan usaha yang ditekuninya, dia tidak sendiri. Sofyan mendirikan sebuah kelembagaan berupa kelompok pemuda tani pada tanggal 2 Maret 2015 yang diberi nama “Citra Tani Muda” dengan motto “Yang Muda Yang Bertani” yang juga dikenal dengan nama Sayur Organik Merbabu (SOM).
Kelompok tani berfungsi sebagai wadah untuk belajar bersama sekaligus bergerak dalam usaha produksi dan pengembangan komoditas sayuran organik dengan anggota keseluruhan berjumlah sebanyak 30 orang pemuda pemudi dengan luas lahan 10 Ha.
Menariknya Sobat, dalam mengembangkan kelompok tani ini, mengangkat tujuan yang spesifik untuk kedepannya yaitu “Mewujudkan Masyarakat Petani Organik yang Mandiri, Terampil, Kreatif, Sejahtera serta Berwawasan Lingkungan”. Maksudnya mengarahkan masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai petani agar mengembangkan pertanian organik dan menghasilkan produk yang bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi masyarakat secara berkelanjutan. Produk pertanian tersebut juga bisa dikembangkan menjadi berbagai produk olahan.
Kelompok tani Citra Muda telah berhasil membudidayakan lebih dari 40 jenis sayuran secara organik dengan mengacu pada SNI 6729 tahun 2016 tentang sistem pangan organik. Sayuran yang dibudidayakan antara lain brokoli, bunga kol, kubis, sawi sendok, sawi putih, sawi pagoda, selada hijau, selada merah lolorosa, iceberg, daun bawang, kucai, tomat, tomat cherry, daun bawang, seledri, buncis, buncis perancis, kapri, labu siam, labu siam baby, terong, timun, spinach, kentang, wortel, lobak, terong belanda, bit root, kol merah, kale, korender, peterrsely, mint, basil, dan rosemary.
Konsep pemasaran sayuran organik Kelompok Tani Citra Muda dilakukan dengan memasarkan langsung hasil produksi sayuran organik kepada konsumen dengan merk dagang SOM (Sayur Organik Merbabu) secara online dengan memanfaatkan website dan media sosial berupa instagram, facebook, whatsapp sehingga kesegaran sayuran tetap terjaga dan harganya tetap terjangkau. Sekarang ini dari segi pemasaran sudah terdapat 8 marketing distributor yang mendistribusikan ke beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Kalimantan yaitu, Salatiga, Semarang, Magelang, Boyolali, Solo, Yogyakarta, Temanggung, Pekalongan, Pati, Jepara, Kudus, Jakarta, Tangerang, Depok, Surabaya, Gresik, Sidoharjo, Banjarmasin, Ketapang dan Balikpapan dengan lebih dari 200 pelanggan tetap diberbagai wilayah dengan kapasitas produksi 200–400 kg sayuran organik perhari.
Selain membudidayakan sayuran organik, sebagian dari anggota kelompok juga memelihara ternak sebagai sumber penghasil pupuk kandang dan limbah lainnya yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik dalam budidaya sayuran organik. Dari segi budidaya, para anggota kelompok pada umumnya melaksanakan pengembangan sayuran organik di lahan milik sendiri dengan harapan adanya perbaikan struktur tanah, efisiensi dalam penggunaan pupuk, serta peningkatan nilai jual hasil sayuran organik sehingga diharapkan pendapatan petani menjadi meningkat beriringan dengan kelestarian lingkungan yang tetap terjaga.
Kelompok tani ini juga turut serta mensukseskan program pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan pertanian organik. Dan Sebagai wadah generasi muda untuk berkarya dan berkreasi dalam hal pertanian organik yang berwawasan lingkungan, melalui pelatihan, studi banding, dan magang kerja.
Petani sayur mayur yang tergabung di dalam kelompok Tani Citra Muda Mengaku merasa terbantu dengan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dalam mengembangkan usahanya, Sofyan didampingi dan dibantu oleh pemerintah khususnya dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang. Bantuan yang diberikan tidak saja dalam bentuk alat pertanian, tetapi juga dalam pengembangan usaha dan perolehan sertifikasi pertanian organik.
Sofyan juga merasa terbantu dengan program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. Pada tahun 2020, dengan skema akses mengikuti aset, ada 24 bidang tanah pertanian anggota Kelompok Tani Citra Muda yang didaftarkan melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Bagaimana Sobat, begitu besar manfaat yang dirasakan bukan? Tak perlu gengsi dan ragu lagi untuk memulai bisnis pertanian organik! Sebagai penutup ada kutipan menarik nih untuk Sobat, bagi Sofyan bertani organik adalah bentuk pertanian jujur, menyehatkan alam, petani dan konsumen. Bertani adalah kehormatan dan kebanggaan. Dari desa kita bisa membangun bangsa.
“Delighting Organic Buffs”
Sumber:
· https://kitapastibisa.id/sofyan-adi-cahyono-petani-organik-di-lereng-merbabu/
· https://poktancitramuda.blogspot.com/search/label/Profil%20Kelompok%20Petani%20Citra%20Muda
· https://poktancitramuda.blogspot.com/search/label/Tujuan%20Kelompok%20Tani%20Citra%20Muda
· https://preneur.trubus.id/baca/10793/shofyan-adi-cahyono-bertani-tak-perlu-gengsi
· https://republika.co.id/berita/qcl7v3457/perubahan-tren-konsumsi-dorong-pertanian-organik
Comments
Post a Comment