PERTANIAN ORGANIK APAKAH TERMASUK PERTANIAN BERLANJUT?
Halo sobat cerdas!
Wah, ga berasa banget ya kita sudah banyak banget membahas tentang pertanian organik, mulai dari pengenalan pertanian organik, media tanam, cara budidaya dan kisah inspiratif para tokoh yang dapat kita jadikan acuan untuk memulai bercocok tanam secara organik. Selama kita membahas tentang pertanian organik, sobat cerdas pernah dengar istilah pertanian berlanjut? Hmmmm, kira-kira pertanian organic termasuk pertaniana berlanjut ga yaa?
Untuk tau jawabannya, yuk baca infomasi dibawah ini !
Saat ini banyak masyarakat yang mulai peduli terhadap produk pertanian organik dan di masa pandemi saat ini masyarakat Indonesia mulai menghabiskan waktu luang mereka untuk memulai bercocok tanam secara organik di pekarangan rumah mereka. Mengapa memilih pertanian organik? Karena produk pertanian organik memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia sebagai pupuk dan pestisida. Lalu, apakah pertanian organik termasuk dalam pertanian berlanjut? Belum tentu, hal ini karena pertanian organik tidak memenuhi beberapa indikator dalam pertanian berlanjut. Fokus utama pertanian organik adalah ramah terhadap lingkungan.
Berikut adalah perbedaan indikator pertanian organik dan pertanian berlanjut.
a. Indikator Pertanian Organik
1. Kandungan hara rendah
Kandungan hara pupuk organik pada umumnya rendah tetapi bervariasi tergantung pada jenis bahan dasarnya. Kandungan hara yang rendah berarti biaya untuk setiap unit unsur hara yang digunakan lebih mahal.
2. Ketersediaan unsur hara lambat
Hara yang berasal dari bahan organik diperlukan untuk kegiatan mikrobia tanah untuk dialihrupakan dari bentuk ikatan kompleks organik yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik sederhana yang dapat diserap oleh tanaman. Kebanyakan unsur di dalam tanah biasanya dalam bentuk unsur tersedia dari hasil perombakan bahan organik.
3. Menyediakan hara dalam jumlah terbatas
Penyediaan hara yang berasal dari pupuk organik biasanya terbatas dan tidak cukup dalam menyediakan hara yang diperlukan tanaman.
b. Indikator Pertanian Berlanjut
1. Ekologi
Yang berarti bahwa kualitas sumber daya alam dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan dari manusia, tanaman, dan hewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Kedua hal ini akan terpenuhi jika tanah dikelola dan kesehatan tanaman, hewan serta masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri). Dengan kata lain, indikator ekologi tidak menimbulkan degradasi dan tidak menimbulkan emisi. Sistem pertanian yang bernuansa ekologis sebaiknya mengintegrasiakan sistem ekologi secara luas dan memusatkan perhatian pada upaya perawatan dan perbaikan sumber daya pertanian. Dalam prakteknya, penyimpangan terhadap kaidah-kaidah ekologi hanya akan memberikan dampak buruk bagi keseimbangan lingkungan.
2. Sosial
Sistem pertanian yang diterima secara sosial sangat menjunjung tinggi hak-hak individu petani, baik sebagai pelaku utama maupun sebagai bagian dari anggota sistem masyarakat secara keseluruhan. Sistem masyarakat pertanian mampu mengakses sumber-sumber informasi, pasar, ataupun kelembagaan pertanian. Perlakuan pelayanan pemerintah tidak dapat dibedakan atas dasar jenis kelamin, status, agama, atau etnis tertentu. Sistem sosial juga harus menjamin keberlanjutan pertanian antargenerasi; dengan keyakinan bahwa generasi sekarang menitipkan dan mewariskan bumi ini kepada generasi yang akan datang.
3. Ekonomi
Sistem pertanian harus secara rasional mampu menjamin kehidupan ekonomi yang lebih baik bagi petani dan keluarganya; paling tidak usaha pertanian harus mampu menyediakan bahan pangan dan kebutuhan dasar lainnya. Kelayakan secara ekonomi juga berarti aktivitas pertanian harus mampu menekan biaya eksternalitas sehingga tidak merugikan masyarakat dan lingkungan.
4. Kelembagaan
Aspek kelembagaan ini dapat berupa kelembagaan pemerintah (formal) ataupun non-pemerintah (informal) tergantung dari segi kepentingannya. Aspek kelembagaan sangat penting bukan hanya dilihat dari segi ekonomi pertanian secara keseluruhan, tetapi juga segi ekonomi pedesaan.
Meskipun pertanian organik belum tentu termasuk pertanian berlanjut, akan tetapi pertanian organik mendukung agar tercapainya pertanian berlanjut karena pertanian organik termasuk dalam prinsip ekologi yaitu memanfaatkan dan meningkatkan kualitas sumber daya alam secara keseluruhan dari manusia, tanaman, hewan dan organisme tanah.
Delighting Organic Buffs
Sumber :
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90380/PERTANIAN-ORGANIK-DAN-PERTANIAN-BERKELANJUTAN/
https://www.mongabay.co.id/2018/11/26/pertanian-organik-sebagai-solusi-pertanian-berkelanjutan/
Comments
Post a Comment