Mengganti Menu dan Kebiasaan Makan demi Perlindungan Kesehatan dan Lingkungan


Halo sobat cerdas! Tren mengonsumsi makanan organik di dunia saat ini terus meningkat loh dari tahun ke tahun. Pasar organik Uni Eropa meningkat cukup tinggi yaitu sebesar 7,4% pada tahun 2014. Dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen, lahan pertanian organik juga semakin meningkat. Beberapa negara telah menjadi pasar terdepan dalam produk organik. Pada tahun 2017, Denmark memiliki pasar terbesar di Eropa untuk produk organik yaitu sebesar 9,7% dari penjualan secara global dan diikuti oleh Swedia dengan 7,9%. Di Indonesia sendiri, Survei Pertanian Organik Indonesia (SPOI) 2015 mencatat jumlah produsen pangan organik di Indonesia meningkat sekitar 56 persen dibanding tahun sebelumnya.

Nah, apakah sobat cerdas mengetahui dampak pertanian organik terhadap lingkungan?

Dari aspek lingkungan, sistem pertanian organik dapat dikatakan memiliki penilaian yang lebih baik daripada pertanian dengan sistem konvensional. Berdasarkan studi yang dilakukan, tanah yang digunakan dalam pertanian organik memiliki kadar karbon lebih besar, kualitas yang lebih baik dan tingkat erosi yang rendah dibandingkan dengan pertanian konvensional. Resiko polusi akibat penggunaan pestisida sintetis pada air tanah dan permukaan tentunya menjadi sangat rendah. Penggunaan pupuk organik (misal dari kotoran hewan) dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap lingkungan karena proses dekomposisinya di tanah lebih lambat daripada pupuk kimia. Sehingga, limpasan nitrogen berlebih yang menyebabkan polusi air tanah dan permukaan dapat berkurang.

Setelah sobat cerdas mengetahui dampak pertanian organik terhadap lingkungan, kami juga ingin menjelaskan nutrisi pada makanan organic.

Beberapa studi yang telah dilakukan menyatakan bahwa kandungan nutrisi seperti senyawa fenolik, vitamin dan mineral dalam produk makanan organik lebih tinggi daripada produk konvensional. Studi yang dilakukan oleh Huber (2011) menyimpulkan bahwa kandungan vitamin C pada makanan organik lebih tinggi. Selain vitamin C, kandungan karotenoid nya juga lebih tinggi seperti pada tomat dan wortel. Dalam beberapa studi juga diinformasikan bahwa kandungan protein dan asam amino pada gandum dengan teknik konvensional menghasilkan kadar yang lebih tinggi. Namun, dalam studi lainnya disebutkan bahwa lebih banyak asam amino esensial yang terkandung dalam produk organik.

Dalam studi lainnya terhadap buah markisa produk organik, dihasilkan bahwa berat dan ukuran buah tersebut lebih kecil namun kandungan padatan terlarut atau Soluble Solids Content lebih tinggi dan tingkat keasaman lebih rendah. Kadar fenolik totalnya lebih rendah namun aktivitas enzim antioksidannya meningkat dibanding dengan produk konvensional [8]. Meskipun demikian, ulasan dari 240 studi yang dilakukan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk kadar vitamin atau mineral baik pada produk organik maupun konvensional.

Selain itu, inilah alasannya lebih baik mengkonsumsi produk organik:

1. Terhindar dari bahan kimia

Makan-makanan organik merupakan hasil dari bercocok tanam dan beternak yang tidak menggunakan sama sekali pupuk kimia, pestisida, dan ternak diberikan pangan berupa sayuran dan biji-bijian, bukan pelet ternak atau tidak memberikan obat-obatan khusus terhadap ternak agar tumbuh lebih besar. Jika Anda mengosumsi makanan organik, maka akan jauh lebih baik bagi kesehatan tubuh karena terhindar dari bahan-bahan kimia yang berbahaya.

2. Lebih banyak mengandung nutrisi

Makanan organik lebih banyak mengandung nutrisi, vitamin, mineral, dan juga enzim yang sangat baik untuk tubuh Anda karena tanaman dan ternak dikelola dengan lebih diperhatikan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan penelitian dari The Journal of Alternative and Complementary Medicine yang melakukan tinjauan terhadap 41 penelitian yang membandingkan nilai gizi buah, sayuran, dan biji-bijian yang tumbuh secara organik dan konvensional. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa ada lebih banyak nutrisi dalam tanaman organik.

3. Rasanya lebih enak

Makanan yang tumbuh dengan perawatan tepat akan tumbuh secara seimbang dan itu yang membuat rasanya lebih enak. Lihat saja bentuk dan warna dari tanaman organik yang jauh lebih bagus dibanding dengan tanaman biasa.

4. Menghindari penggunaan hormon, antibiotik, dan hobat-obatan pada binatang

Daging tidak organik memiliki risiko lebih tinggi terkontaminasi zat bahaya. Di Amerika ditemukan bahwa sebanyak 90% pestisida ditemukan pada makanan yang dikonsumsi orang Amerika bersumber dari daging dan produk susu yang bukan organik. Hal ini berhubungan dengan banyaknya peternakan yang menambahkan obat-obatan atau menyuntikkan hormon pada hewan ternak mereka agar tumbuh lebih cepat dan gemuk.

5. Mengurangi polusi dan pemanasan global

Tahukah Anda sektor pertanian dan peternakan berkotribusi besar pada polusi dan pemanasan global? Hal itu karena banyak hewan ternak yang diberi pakan yang mengandung bahan kimia, sehingga gas yang dihasilkan dari kotoran atau dahak ternak pun berdampak pada meningkatnya pemanasan global.

6. Mendukung Petani Indonesia

Apabila kita mengkonsumsi makanan dari dalam negeri, khusus nya beras. Pilihlah beras yang dari petani kita sendiri bukan yang dari Impor. Kita tidak tahu kualitas beras impor seaman apa. Selain itu kita juga bisa membantu mensejahterakan para petani Indonesia.

Sudah jelas, kan, kenapa kita lebih baik mengkonsumsi makanan dari bahan organik? Yuk sama-sama menjaga Kesehatan dan lingkungan. Kalau bukan kita? Siapa lagi😊

“DELIGHTING ORGANIC BUFFS”

Sumber:

· https://warstek.com/2020/06/01/beberapa-hal-yang-perlu-diketahui-tentang-makanan-organik/

· https://youtu.be/8PmM6SUn7Es

· https://www.ekafarm.com/mengapa-anda-harus-memilih-makanan-organik-inilah-alasannya/

Comments

Popular posts from this blog

Apa Sih Arti Dari Sistem Bero Dalam Pertanian? Yuk simak penjelasannya!

TIPS DAN TRIK AGAR SUKSES BERKEBUN

SUDAH TAHUKAH WAKTU PENYIRAMAN TANAMAN TERBAIK ITU KAPAN SAJA? YUK SIMAK KITA SIMAK!