APA SIH BEDANYA BIJI, BENIH, DAN BIBIT?
Halo sobat cerdas!
Apakah sobat cerdas sudah mengetahui perbedaan dari Biji, Benih dan Bibit? Kita sering sekali kebingungan dengan 3 istilah ini. Mengapa ia dinamakan biji, mengapa tidak benih, mengapa tidak dinamakan bibit? Istilah-istilah ini penting kita ketahui, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Yuk simak perbedaan antara biji, benih dan bibit.
I. Konsep Biji
Biji merupakan suatu bentuk inti hasil dari persarian dan bakal tanaman mini (embrio) yang masih dalam keadaan perkembangan yang terkekang (dorman). Biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman tanpa campur tangan manusia misalnya terbawa angin, air, atau melalui perantaraan binatang.
Bagian-bagian Biji
Embrio yang perkembangannya sempurna terdiri komponen sebagai berikut :
· epikotil (calon pucuk)
· hipokotil (calon batang)
· radikel (calon akar)
· kotiledon (daun lembaga)
Biji terdiri dari 3 bagian dasar yaitu embrio, jaringan penyimpan makanan, dan pelindung biji. Embrio adalah suatu tanaman baru yang berasal dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan terdiri dari komponen yaitu epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), dan radikel (calon akar) dan kotiledon (keping biji). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya kotiledon. Pada tanaman monokotil mempunyai satu kotiledon atau dikenal pula sebagai endosperm misalnya rerumputan (grasses) dan bawang (Allium sp), sedangkan tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan (Leguminosa).
Jaringan Penyimpanan Cadangan Makanan
Ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpanan cadangan makanan. Struktur tersebut antara lain yaitu jaringan penyimpan cadangan makanan pada tanaman dikotil terletak pada kotiledon, sedangkan pada monokotil terletak pada endosperm. Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan (Leguminosa), semangka (Citrullus vulgaris Schrad), labu ( Cucurbita pepo L). Endosperm, misalnya pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum nucifera L), dan pada kelapa (Cocus nuicifera L), bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan itu adalah endospermnya. Perisperm, misalnya pada family Chenopodiaceae (Beta vulgaris L dan Spinacia oleraceae L) dan Caryophyllaceae (Dianthus sp dan Agros temaa sp). Gametophyte betina yang haploid, misalnya pada kelas Gimnospermae yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan persentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji. Biji bunga matahari kaya akan fat/lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat.Terdapat perbedaan di antara sub kelas monokotil dan dikotil. Sub kelas monokotil, cadangan makanan dalam endosperm baru akan diserap setelah biji masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air. Benih sorgum menyimpan cadangan makanan pada endosperm, tanaman ini termasuk pada kelas monokotil. Sedangkan sub kelas dikotil, cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon atau perisperm mulai diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh : kacang-kacangan (Leguminosa), bunga matahari (Helianthus annuus L) dan labu (Cucurb ita pepo L).
Pelindung Biji
Pelindung biji berupa kulit biji (testa) barasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan serangga.
II. Konsep Benih
Benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis. Benih diartikan sebagai biji yang telah mengalami perlakukan khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman.
Selanjutnya pemerintah memberikan batasan yang lebih luas tentang pengertian benih. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian №39/Permentan/ OT.140/ 8/2006, yang dimaksud benih yaitu tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman. Berdasarkan pengertian tersebut, maka benih tidak saja identik dengan biji namun bisa bagian tanaman lainnya seperti daun, akar, dan batang.
Benih unggul
Benih unggul adalah benih yang berasal dari jenis unggul, yang berkualitas baik, ditinjau dari segi kemurnian benih, kebersihan benih, daya tumbuh dan kesehatan benih.
Pemakaian benih unggul merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya hasil persatuan luas suatu pertanaman. Pemakaian jenis unggul menjadi salah satu syarat untuk meningkatkan hasil, maka kesadaran petani untuk berjenis unggul (dan berbenih unggul) adalah merupakan kunci utama peningkatan produksi. Maka untuk mempermudah pengawasan dan pembinaan sistim perbanyakan benih unggul dari suatu jenis unggul demi menjamin mutu benihnya, diadakan klasifikasi benih, yaitu :
· Breeder Seed (Benih Teras), Benih ini di perbanyak dan langsung di hasilkan atau di awasi oleh seorang breeder (pemulia) yang membuat benih tersebut. Breeder seed ini di sediakan oleh seorang breeder atau lembaga penelitian untuk pembuatan foundation seed.
· Foundation seed (benih dasar), adalah benih yang langsung di perbanyak dari breeder seed. Identitas genetis dan kemurniaan dari jenis dipertahankan di dalam foundation seed. Benih ini di hasilkan dan di awasi secara teliti dan disahkan oleh lembaga penelitian atau perwakilannya. Foundation seed adalah merupakan sumber dari semua kelas certified seed, apakah langsung atau melalui registered seed.
· Registered seed, adalah keturunan dari foundation seed atau registered seed. Mempertahankan secara cukup identitas genetis dan kemurnian dari jenis untuk produksi certified seed.
· Certified seed, Certified seed adalah keturunan dari foundation, registered atau certified seed. Certified seed harus dikuasai sedemikian untuk mempertahankan identitas genetis secara cukup dan kemurnian dari jenis yang akan disahkan oleh orang yang di tugaskan untuk ini, misalnya oleh inspektur benih dipertanian yang sudah mendapat latian dari lembaga tertentu. Certified seed ini dapat ditanam oleh petani penanam benih dari penangkar benih.
·
Mutu dari suatu benih juga bisa dilihat dengan cakupan mutu genetik, fisiologik, dan fisik.
1. Mutu Genetik
Mutu genetik merupakan penampilan benih murni dari spesies atau varietas tertentu yang menunjukan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis, benih dasar, benih pokok, dan benih sebar.
2. Mutu Fisiologik
Mutu fisologik menampilkan kemampuan daya hidup atau viabilitas benih mencakup daya kecambah, dan kekuatan tumbuh benih. Benih yang dipanen pada saat masak fisiologis memiliki mutu fisiologik yang bagus, karena memiliki kemampuan awal perkecambahan yang maksimum. Mutu fisiologik benih juga tercermin dari daya simpan selama periode tertentu, serta bebas dari kontaminasi hama dan penyakit.
3. Mutu Fisik
Mutu fisik merupakan penampilan benih secara prima bila dilihat secara fisik. Mutu fisik benih dapat ditandai dengan bentuk yang bernas. Jika benih berada dalam satu wadah, maka mutu fisik benih ditandai dengan ukuran yang homogen, bersih dari campuran benih lain, dan biji gulma, serta bebas dari berbagai kotaminan lainnya.
Berdasarkan cakupan mutu di atas, maka mutu suatu benih dapat dilihat dari faktor kebenaran varietas, kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Lebih luas lagi, bahwa suatu benih dinyatakan bermutu jika memenuhi standar minimum dan standar maksimum. Standar minimum meliputi kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Standar maksimum meliputi kadar air benih, persentase biji tanaman lain, gulma, dan kontaminan-kontaminan lain, serta bebas hama dan penyakit.
III. Konsep Bibit
Bibit yaitu benih/biji yang telah disemai sebelumnya yang akan ditanam ke lahan/media tanam dan memenuhi persyaratan di dalam pembudidayaan tanaman. Termasuk dalam kategori bibit yaitu hasil cangkokan, sambungan, okulasi, kultur jaringan dan bibit hasil perbanyakan vegetatif lainnya. Bibit adalah bahan pertanaman berupa vegetative, terdiri dari :
· Tanaman muda asal biji, misalnya : Bibit cabutan, Bibit puteran, Bibit setump
· Bahan tanaman asal pembiakan secara vegetative, misalnya : Cangkokan, Stek
· Organ khusus dari tanaman, misalnya : Setolon, Umbi batang, Bulbus dan suing, Bulbil, dan Anakan
IV. Istilah-Istilah yang Sering Digunakan dalam Hubungan Dengan Benih dan Bibit
Nahh sudah jelas bukan perbedaan biji, benih dan bibit? Sekarang sobat cerdas sudah tidak perlu bingung lagi untuk membedakan apa itu biji, benih dan bibit.
“DELIGHTING ORGANIC BUFFS”
Sumber:
· http://marimenghijau.blogspot.com/2014/08/perbedaan-biji-benih-dan-bibit.html
· http://petikorganikhidroponik.blogspot.com/2016/04/perbedaan-biji-benih-dan-bibit-tanaman.html
· https://balaibenihpadilalos.wordpress.com/2016/07/02/perbedaan-biji-benih-dan-bibit/
https://economy.okezone.com/read/2020/06/16/320/2230924/apa-sih-bedanya-benih-dan-bibit
Comments
Post a Comment