INILAH KEAMPUHAN DARI PESTISIDA NABATI! MUDAH DIBUAT, AMAN DAN TERBUKTI EFEKTIF
Kebahagiaan saat bertani? menurut Mimin sih saat PANEN.
Ibarat kata pepatah bercapek-capek dahulu, bersenang-senang kemudian. YAP!
Panen tentunya. Tapi… mendekati panen kok ada yang aneh di tanaman Mimin.
Waduhh! Daun Tanamannya berlubang… ish ketemu ulat sama kutu daun…yahh banyak
lagi… Hmm gimana yaa? Kalo beli pestisida nanti ga sehat, lagipula mahal
banget, nanti malah pencemaran lagi.
Okay ini saatnya mengeluarkan ramuan “Pestisida Nabati”. Dari
namanya udah berbau alami. Tidak usah berlama-lama simak penjelasan Mimin di
bawah ini!
Pestisida nabati
diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Relatif
mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang
alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan. Serta
relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati
bersifat “pukul dan lari” (hit and run),
saat diaplikasikan akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati,
residunya akan hilang di alam. Dengan demikian produk terbebas dari residu
pestisda sehingga aman dikonsumsi manusia. Pestisida nabati menjadi alternatif
pengendalian hama yang aman dibanding pestisida sintetis.
Pestisida nabati
dapat berfungsi sebagai:
1.
Penghambat Nafsu Makan (Anti Feedant)
2.
Penolak (Repellent)
3.
Penarik (Atractant)
4.
Menghambat Perkembangan
5.
Menurunkan Keperidian
6.
Pengaruh Langsung Sebagai Racun
7.
Mencegah Peletakkan Telur
Bahan-Bahan Pestisida
Nabati
Bahan-bahan yang
dapat digunakan untuk pembuatan pestisida nabati sangat banyak disekitar kita,
diantaranya:
·
Bawang putih: Ekstrak bawang
putih berfungsi sebagai penolak kehadiran serangga. Minyak atsiri dalam bawang
putih mengandung komponen aktif yang bersifat asam.
·
Cabe rawit: mengandung senyawa
kimia capsaicin (8-methyl-Nvanillyl-6-nonenamide) serta senyawa yang mirip
dengan capsaicin, yang dinamakan capsaicinoids dapat berfungsi sebagai repellent
terhadap kumbang bubuk.
·
Tembakau: Daun tembakau
mengandung nikotin. Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.
·
Daun Mimba: mengandung Azadirachtin, salanin, nimbinen dan
meliantriol. Efektif mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur,
bakteri, nematoda dll.
·
Serai: . Senyawa sitronela
mempunyai sifat racun dehidrasi (desiccant) dan racun kontak. Serangga yang
terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan. Di samping itu, daun
serai juga bersifat penolak (repellent) serta sebagai insektisida, bakterisida,
dan nematisida.
·
Daun Sirsak: mengandung bahan
aktif “Annonain dan Resin”. Efektif untuk mengendalikan hama “Trip”.
·
Rimpang Jariangau: mengandung
“Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol”. Efektif untuk
mengendalikan “hama wereng coklat”.
·
Daun Pepaya: mengandung bahan
aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.
·
Biji Jarak: mengandung “Reisin
dan Alkaloit” , efektif untuk
mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan). Juga efektif
untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).
· Pacar Cina: mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin, dan tanin. Efektif untuk mengendalikan “Hama ulat”.
Cara Pembuatan dan Pengaplikasian Pestisida Nabati
Setelah memahami
karakter dan kandungan bahan baku yang akan digunakan, Sobat harus
mempraktekkan. Sebelumnya Sobat hanya perlu menyiapkan bahan baku apa saja yang
tersedia di sekitar dan amati serangan hama apa yang menyerang tanaman kalian.
Ada dua cara mudah untuk membuat pestisida nabati, yaitu:
• Perendaman
untuk menghasilkan produk ekstrak
• Penumbukan,
pembakaran, pengerusan, dan pengepresan untuk menghasilkan produk berupa pasta
atau tepung
1.
Ramuan untuk mengendalikan hama secara umum:
Daun nimba 8 kg
Lengkuas 6 kg
Serai 6 kg
Deterjen atau sabun colek 20 g
Air 20
L
Cara membuat:
Daun nimba, lengkuas, dan serai di
tumbuk atau dihaluskan. Seluruh bahan diaduk merata dalam 20 L air lalu
direndam sehari semalam (24 jam). Keesokan harinya ramuan disaring menggunakan
kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan kembali dengan 60 L air.
Larutan sebanyak itu dapat digunakan untuk lahan seluas 1 ha.
Penggunaan/Aplikasi:
Semprotkan larutan pestisida nabati
yang telah dibuat tersebut pada tanaman yang akan dilindungi dari serangan
serangga/hama.
2. Ramuan untuk mengendalikan
wereng cokelat:
Daun sirsak satu genggam
Rimpang jeringau satu genggam
Bawang putih 20 siung
Deterjen atau sabun colek 20 g
Air 20
L
Cara membuat:
Daun sirsak, rimpang jerangau, dan
bawang putih ditumbuk atau dihaluskan. Seluruh bahan dicampur dengan deterjen
kemudian direndam dalam 20 L air selama 2 hari. Keesokan harinya larutan bahan
disaring dengan kain halus. Setiap 1 L hasil saringan dapat diencerkan dengan
10-15 L air. Larutan pestisida nabati ini siap digunakan untuk mengendalikan
hama wereng coklat.
Penggunaan/Aplikasi:
Semprotkan ketanaman yang terserang
hama atau dibagian bawah daun tempat biasanya hama.
3. Ramuan untuk
mengendalikan hama trips pada cabai:
Daun sirsak 50-100 lembar
Deterjen atau sabun colek 15 g
Air 5
L
Cara membuat:
Daun sirsak ditumbuk halus dicampur
dengan 5 L air dan diendapkan semalam. Keesok harinya larutan disaring dengan
kain harus. Setiap 1 L larutan hasil saringan diencerkan dengan 10-15 L air.
Penggunaan/Aplikasi:
Semprotkan cairan tersebut ke
seluruh bagian tanaman cabai, kususnya yang ada hamanya.
4. Pembuatan Pestisida Alami
dari Daun Pepaya:
±1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar).
Cara pembuatan:
Menumbuk daun pepaya hingga halus.
Hasil tumbukan/rajangan direndam di
dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan
30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam.
Menyaring larutan hasil perendaman
dengan kain halus.
Penggunaan/Aplikasi: semprotkan larutan
ke tanaman.
Pestisida alami
merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat.
Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan
hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang
merusak tanaman).
Bagaimana Sobat terbukti mudah, aman, dan hemat dikantong pastinya
kan. Ayo kita praktekkan bareng-bareng di kebun rumah. Jangan lupa sebarkan
informasi positif ini!
“DELIGHTING ORGANIC BUFFS”
Sumber:
o
Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian. 2020. Pestisida Nabati, Pembuatan dan Manfaat. BPTP Kalimantan
Tengah. Diakses online pada 22 Juli 2020 http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-47-47/teknologi/332-pestisida-nabati-pembuatan-dan-manfaat13.
Setiawati, Wiwin., Rini
Murtiningsih, Neni Gunaeni, dan Tati Rubiati. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida
Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura.
Saenong, M. Sudjak. 2016.
Tumbuhan Indonesia Potensial Sebagai Insektisida Nabati Untuk Mengendalikan
Hama Kumbang Bubuk Jagung (Sitophilus
spp.). Jurnal Litbang. Balai Penelitian Tanaman Serealia. 3. (35): 131-142.
https://luki2blog.wordpress.com/2009/01/06/macam-macam-pestisida-nabatialami-dan-cara-pembuatannya/amp/
https://amazingbiogrowth.wordpress.com/2010/07/29/macam-macam-pestisida-nabati-dan-cara-pembuatannya/
Informatif sekalii
ReplyDelete